A. REGULASI DAN PROSEDUR PENDIRIAN
PERUSAHAAN
1. Bentuk-bentuk Usaha
Usaha
bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia, bentuk-bentuk
usaha dibagi menjadi tiga macam yaitu.
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN
adalah suatu badan usaha yang didirikan
oleh ngara dan pemiliknya dipegang oleh
pemerintah. BUMN dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain.
1) Perusahaan
Jawatan (Perjan), contohnya Perusahaan
Jawatan Kereta Api (Perjanka atau PJKA) yang kemudian berubah menjadi
Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka).
2) Perusahan Negara (PN), contohnya Perusahaan Negara
Perkebunan XIX (PNP XIX) di Surakarta yang bergerak di bidang perkebunan
tembakau.
3) Perusahaan Umum
(Perum), contohnya Perum Pos Giro dan Telekomunikasi, Perum Peruri dan
Perum Damri.
4) Perseroan
Terbatas (PT), contohnya Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN).
Adapun
ciri-ciri bentuk usaha BUMN ini adalah sebagai berikut.
1) Modalnya disetor
oleh Pem erintah melalui
Anggaran Penerimaan dan
Belanja Negara/Daerah/APBD)
yang disalurkan melalui
Bank Pemerintah Pusat
atau Daerah (BPD)
2) Seluruh
modalnya adalah merupakan milik Negara.
3) Bertujuan untuk
memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan menciptakan kemakmuran rakyat.
Selain
itu, terdapat pula badan usaha milik daerah yaitu Perusahaan daerah (PD) yang
serupa dengan BUMN, hanya saja dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah
(Pemda), contohnya PD. Purosani di Yogyakarta yang bergerak di bidang
pariwisata.
b.
Koperasi
Menurut UU
No. 25 Tahun
1992, koperasi adalah
bentuk badan usaha
yang beranggotakan
orang-orang atau badan
hukum koperasi yang
melandaskan kegiatannya pada prinsip
koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas azas kekeluargaan.
Prinsip-prinsip
koperasi.
1) Keanggotaan
bersifat sukarela.
2) Pengeloalaan
dilakukan secara demokratis.
3) Pemberian
balas jasa yang terbatas terhadap modal.
4) Kemandirian
Ciri-ciri
koperasi.
1) Lebih
mementingkan keanggotaan dan bersifat kebersamaan.
2) Anggota-anggotanya
bebas keluar masuk.
3) Didirikan secara tertulis dengan akta pendirian dan
notaris.
4) Tanggung
jawab kelancaran usaha koperasi berada di tangan pengurus.
5) Kekuasan
tertinggi pada rapat anggota.
Kata
koperasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu cooperation yang berarti kerja sama. Sedangkan menurut istilah ekonomi,
koperasi merupakan bentuk kerja sama
dari para anggota dengan tujuan
agar dapat memenuhi
kebutuhan mereka bersama
secara lebih ekonomis.
c.
Swasta
Bentuk badan
usaha ini adalah
badan usaha yang
pemiliknya sepenuhnya berada
ditangan individu atau swasta yang
bertujuan untuk mencari
keuntungan sehingga ukuran keberhasilannya juga tergantung dari
banyaknya keuntungan yang diperoleh
dari hasil usahanya.
Perusahaan ini sebenarnya
tidakalah selalu bermotif
mencari keuntungan semata
tetapi ada juga yang bermotif nirlaba
seperti rumah sakit, sekolah, universitas dan lain-lain.
Bentuk badan usaha ini dapat dibagi menjadi beberapa
macam antara lain.
1)
Perseorangan.
Bentuk ini merupakan bentuk yang pertama kali muncul
di bidang bisnis yang paling sederhana dimana
dalam hal ini
tidak terdapat pembedaan pemilikan antara hal milik pribadi dengan milik perusahaan. Harta
benda yang merupakan
kekayaan pribadi sekaligus
juga merupakan kekayaan perusahaan
yang setiap saat
harus menanggung utang–utang dari
perusahaan itu.
Bentuk badan usaha semacam ini pada umumnya terjadi
pada perusahaan-perusahaan kecil,
misalnya bengkel kecil,
toko kelontong, toko pengecer kecil,
kerajinan, tukang bakso dan
lain-lain.
Keuntungan
dari bentuk Perseorangan ini adalah :
a) Penguasaan
sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh.
b) Motivasi
usaha yang tinggi.
c) Penanganan
aspek hukum yang minimal.
Kekurangan
dari bentuk Perseorangan ini adalah :
a) Mengandung
t anggung jawab keuangan tak terbatas.
b) Keterbatasan
kemampuan keuangan.
c) Keterbatasan
manajerial.
d) Kontinuitas
kerja karyawan terbatas
2)
Firma/Kongsi
Perserikatan.
Bentuk ini
merupakan perserikatan atau kongsi
atau persatuan dari
beberapa pengusaha swasta menjadi
satu kesatuan usaha bersama. Perusahaan ini dimiliki oleh beberapa orang dan dipimpin atau
dikelola oleh beberapa
orang pula. Tujuan
perserikatan ini adalah
untuk menjadikan usahanya menjadi
lebih besar dan
lebih kuat dalam
permodalannya.
Ciri-ciri
firma :
a)
Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka
setiap pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi.
b)
Setiap anggota firma memiliki hak untuk
menjadi pemimpin.
c)
Seorang anggota tidak berhak memasukkan
anggota baru tanpa seizin anggota yang lainnya.
d)
Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur
hidup.
e)
Seorang anggota mempunyai hak untuk
membubarkan firma.
f)
Pendiriannya tidak memelukan akta pendirian.
g)
Mudah memperoleh kredit usaha.
Bentuk ini
memiliki kelebihan dan kekurangan
yang sama dengan
bentuk Perseorangan, akan tetapi
karena Firma ini
adalah gabungan dari
beberapa usaha perseorangan
maka kontinuitas akan lebih lama,
kemampuan permodalannya akan
lebih menjadi besar.
Namun, tidak jarang dengan
bergabungnya dua orang pengusaha itu justru mengakibatkan
perselisihan yang kadang–kadang usahanya
menjadi tak terkontrol
dengan baik karena
sering terjadi konflik antar keduanya.
3)
Perserikatan
Komandite /Commanditaire
Vennotschaapr (CV).
Bentuk ini
banyak dilakukan untuk
mempertahankan kebaikan–kebaikan dari
bentuk perseorangan yang memberikan
kebebasan dan penguasaan
penuh bagi pemiliknya
atas keuntungan yang diperoleh
oleh perusahan. Disamping
itu untuk menghilangkan
atau mengurangi keburukan dalam
hal keterbatasan modal
yang dimiliki. Maka diadakanlah penyertaan modal
dari para anggota
yang tidak ikut
aktif mengelola bisnis
yang hanya menyertakaan modalnya
dalam bisnis tersebut.
Bentuk
ini memiliki dua macam anggota yaitu :
a) Anggota
aktif (Komanditer Aktif) yaitu anggota
yang aktif menjalankan usaha
bisnisnya dan menanggung segala utang–utang perusahaan.
b) Anggota tidak
aktif (Komanditer Diam)
yaitu anggota yang
hanya menyertakan modalnya saja. Maka dari itu keterbatas modal
perusahaan dapat dihindarkan sehingga perusahaan bisa mencari
dan mendapatkan modal
yang lebih besar
untuk keperluan bisnisnya.
Hal ini merupakan salah
satu kebaikan dari
bentuk Perserikatan Komanditer
dibandingkan dengan bentuk–bentuk
lainnya.
Ciri-ciri
CV :
a) Sulit
untuk menarik modal yang telah disetor.
b) Modal
besar karena didirikan banyak pihak.
c) Mudah
mendapatkan kridit pinjaman.
d) Ada
anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif
tinggal menunggu keuntungan.
e) Relatif
mudah untuk didirikan.
f) Kelangsungan
hidup perusahaan cv tidak menentu
4)
Perseroan
Terbartas (PT).
Perseroan
terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki
oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan
tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam
PT, pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang
lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT
dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai
persyaratan lainnya.
Ciri-ciri
PT :
a) Kewajiban
terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
b) Modal
dan ukuran perusahaan besar.
c) Kelangsungan
hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham.
d) Dapat
dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
e) Kepemilikan
mudah berpindah tangan.
f) Mudah
mencari tenaga kerja untuk karyawan/pegawai.
g) Keuntungan
dibagikan kepada pemilik modal/saham dalam bentuk dividen.
h) Kekuatan
dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham.
i) Pajak
berganda pada pajak penghasilan/pph dan pajak deviden.
5)
Yayasan
Yayasan adalah
bentuk organisasi swasta yang didirikan untuk
tujuan sosial kemasyarakatan yang tidak
berorientasi pada keuntungan. Contohnya
yayasan yang mengelola Panti Asuhan, yayasan yang mengelola sekolah swasta,
Yayasan Penderita Anak Cacat dan lain-lain.
2. Prosedur dan Legalitas
Ada
lima langkah utama yang merupakan prosedur mendirikan perusahaan, yaitu :
a. Membuat
Akta Perusahaan ke Notaris
Akta
Perusahaan sangat mutlak diperlukan. Akta ini berisi informasi tentang nama
perusahaan, bidang usaha, nama para pemilik modal dan nama pengurus perusahaan seperti
direktur utama, direktur, dan para komisaris.
b. Mendapatkan
Surat Keterangan Domisili Usaha
Surat
ini diperoleh di kantor kelurahan atau kantor kepala desa di mana perusahaan
Anda berdomisili. Berdasarkan surat ini, Camat mengeluarkan surat keterangan
yang sama. Untuk mendapatkan surat keterangan domisili, Anda memerlukan salinan
akta perusahaan Anda. Biasanya Anda dipungut biaya administrasi yang bervariasi
pada tiap kelurahan.
c. Mengurus
NPWP perusahaan
NPWP
perusahaan juga mutlak diperlukan. Untuk mendapatkan NPWP, Anda memerlukan
salinan akta perusahaan dan surat keterangan domisili. Biasanya pembuatan NPWP
hanya membutuh waktu sekitar 2 jam dan tidak dipungut biaya administrasi. Bila
Anda memasukkan berkas di pagi hari ke kantor pajak, Anda sudah mendapatkannya
di siang hari.
d. Mendapatkan
Surat Keputusan Pendirian Perusahaan dari Departemen Hukum dan HAM
Surat
ini biasanya diurus oleh notaris Anda. Notaris biasanya menyerahkan salinan akta
perusahaan, Surat Keterangan Domisili dan NPWP perusahaan Anda untuk
mendapatkan SK perusahaan.
e. Mengurus
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP
merupakan bagian dari proses mendirikan perusahaan agar perusahaan dapat
beroperasi. Umumnya, persyaratan untuk mendapatkan SIUP adalah sebagai berikut :
1) Mengisi
Formulir pengajuan SIUP dengan materai
2) Fotocopy
KTP penanggung jawab perusahaan (Direktur Utama/Direktur)
3) Pas
Photo Direktur Utama/Direktur (berwarna dan berukuran 3x4 sebanyak 2 lembar)
4) Fotocopy
NPWP Direktur Utama/Direktur
5) Surat
Keterangan Domisili Usaha
6) Fotocopy
izin tertentu untuk usaha-usaha tertentu
7) Fotocopy
akte pendirian dan pengesahannya (SK dari Departemen Hukum dan HAM)
8) Surat
Kuasa bila pengurusan dikuasakan (dengan materai Rp 6,000) dan KTP yang diberi
kuasa
f. Mengurus
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
TDP
merupakan bagian dari proses mendirikan perusahaan. Umumnya, persyaratan untuk
mendapatkan TDP adalah sebagai berikut :
1) Mengisi
Formulir pengajuan TDP dengan materai
2) Fotocopy
KTP penanggung jawab perusahaan (Direktur Utama/Direktur)
3) Pas
Photo Direktur Utama/Direktur (berwarna dan berukuran 3x4 sebanyak 2 lembar)
4) Fotofcopy
PWP Direktur Utama/Direktur
5) Surat
Keterangan Domisili Usaha
6) Fotocopy
izin tertentu untuk usaha-usaha tertentu
7) Fotocopy
akte pendirian dan pengesahannya (SK dari Departemen Hukum dan HAM)
8) Surat
Kuasa bila pengurusan dikuasakan (dengan materai Rp6.000) dan KTP yang diberi
kuasa
B.
SUMBER
DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI
1.
Struktur
Organisasi
Sudah
selayaknya sebuah perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berguna sebagai
pedoman dalam menentukan rincian tugas-tugas apa saja pada masing-masing
personal dalam tiap divisi. Dalam struktur organisasi akan ditampilkan
informasi siapa saja yang berwenang dan memiliki kewenangan tertinggi dalam
perusahaan tersebut.
Pada
perusahaan, umumnya terdapat beberapa bagian antara lain bagian personalia,
keuangan, administrasi, produksi dan pemasaran serta bagian lainnya sesuai
kebutuhan. Untuk membuat roda perusahaan berjalan efesien, efektif dan optimal,
maka sebuah perusahaan yang telah mempekerjakan sejumlah tenaga kerja tentunya
akan membagi sumber daya manusia tersebut dalam bagian-bagian yang sesuai
dengan keahliannya, sehingga masing-masing individu memiliki gambaran yang
jelas tentang posisi, fungsi dan haknya.
Pembagian
dan susunan tugas tersebut dikenal dengan istilah struktur organisasi
perusahaan yang merupakan sebuah garis hierarki yang menggambarkan kompenen-komponen yang menyusun perusahaan
dimana setiap individu (sumber daya menusia) yang berada pada lingkup
perusahaan tersebut memiliki posisi dan fungsi masing-masing. Secara garis
besar terdapat lima jenis struktur organisasi perusahaan, antara lain :
a. Struktur
Organisasi Fungsional, yaitu susunan organisasi yang didasarkan pada fungsi
masing-masing. Minimal terdari dari lima bagian (divisi) yaitu divisi produksi,
divisi pemasaran, divisi personalia, divisi pembelanjaan, dan divisi umum.
b. Struktur
Orgaisasi Proyek, yaitu susunan organisasi yang dibentuk untuk mengerjakan
suatu projek kerja pada perusahaan. Struktur organisasi ini akan dieleminasi
ketika proyek telah selesai.
c. Struktur
Organisasi Matriks, yaitu susunan organisasi yang dibentuk untuk mengerjakan
beragam proyek yang dikembangkan oleh perusahaan. Struktur ini dikepalai oleh
vice president, dan dibawahnya ada manajer-manajer proyek yang bertugas
menyelesaikan proyek yang diemban masing-masing.
d. Struktur
Organisasi Usaha, yaitu susunan organisasi yang terdapat pada sebuah perusahaan
besar yang didasari oleh adanya pengembangan produk dan riset-riset usaha
sehingga kompenennya menjadi lebih luas.
e. Struktur
Organisasi Tim kerja, yaitu struktur organisasi temporal dalam sebuah
perusahaan yang biasanya dibentuk untuk kondisi-kondisi tak terduga atau adanya
proyek dadakan. Sususnan atau struktur ini dibentuk dari personil-personil yang
handal.
Dengan
adanya struktur organisasi ini, sistem kerja akan terartur dan pekerjaan pun
akan semakin terarah karena adanya pedoman struktur organisasi yang jelas.
2. Deskripsi dan Spesifikasi Tugas
Pada
setiap struktur seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat
personil-personil yang membidangi tugas dan fungsi masing-masing yang dikenal
sebagai jabatan perusahaan. Susunan organisasi tersebut biasanya dibentuk atas
kesepakatan para pemilik perusahaan. Secara umum deskripsi dan spesifikasi
tugas masing-masing personil adalah sebagai berikut.
a. Dewan
Direksi yang umumnya terdiri dari 1 orang direktur utama, 3 orang wakil
direktur dan 6 orang direktur. Tugas direksi adalah memimpin dan menentukan
arah perusahaan.
b. Manajer
bertugas memimpin secara menyeluruh pada bidang manajerial yang diemban.
Manajer dibagi menjadi beberapa jabatan, antara lain manajer personalia yang
bertugas mengatur SDM, manajer pemasaran (marketing); manajer operasional;
manajer IT; manajer pabrik; manajer umum; manajer stock dan gudang, dan
sebagainya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
c. Bagian
Divisi atau Departemen yang dipimpin oleh kepala divisi atau kepala departemen
bertugas memimpin bidang tugas dari departemen yang diembannya. Ada berbagai
departemen atau divis yang ada pada sebuah struktur organisasi perusahaan, diantaranya
departemen humas, departemen riset dan dengembangan, departemen personalia,
departemen pemasaran, departemen uji kualitas, dan lain sebagainya.
d. Pada
susunan dibawahnya ada staf-staf dan para pekerja.
3. Sistem Penggajian
Gaji
atau upah adalah segala macam pembayaran yang timbul dari kontrak kerja,
terlepas dari jenis pekerjaan dan denominasinya. Upah menunjukkan penghasilan
yang diterima oleh pekerja sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukannya.
Upah dapat diberikan baik dalam bentuk tunai atau natura, atau dalam bentuk
tunai natura.
Sistem
penggajian atau pengupahan merupakan kerangka bagaimana gaji atau upah diatur
dan ditetapkan. Sistem pengupahan di Indonesia pada umumnya didasarkan kepada
tingkat fungsi upah, yaitu menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan
keluarganya, mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang dan menyediakan
insentif untuk mendorong peningkatan produktivitas kerja. Penghasilan yang di
terima karyawan digolongkan ke dalam empat bentuk yaitu upah atau gaji,
tunjangan dalam bentuk natura (seperti beras, gula dan pakaian), fringe
benefits (dalam bentuk dana yang disisihkan pengusaha untuk pensiun, asuransi
kesehatan, kendaraan dinas, makan siang) dan kondisi lingkungan kerja.
Pada
sistem penggajian di Indonesia, gaji pokok didasarkan pada kepangkatan dan masa
kerja. Pangkat seseorang umumnya didasarkan pada tingkat pendidikan dan
pengalaman kerja. Dengan kata lain, penentuan gaji pokok pada umumnya
didasarkan pada prinsip-prinsip teori human capital, yaitu bahwa upah atau gaji
seseorang diberikan sebanding dengan tingkat pendidikan dan latihan yang
dicapainya.
Di
samping gaji pokok, pekerja juga menerima berbagai tunjangan, masing-masing
sebagai persentase dari gaji pokok atau jumlah tertentu seperti tunjangan
jabatan, tunjangan keluarga dan lain-lain. Jumlah gaji dan tunjangan-tunjangan
tersebut dinamakan gaji kotor. Sedangkan gaji bersih yang diterima adalah gaji
kotor yang dikurangi potongan-potongan seperti potongan untuk dana pensiun,
asuransi kesehatan dan lain sebagainya. Jumlah gaji bersih ini disebut dengan Take Home Pay.
C. PEMASARAN
1. Spesifikasi Produk/Jasa
Spesifikasi
didefinisikan sebagai uraian yang terperinci mengenai persyaratan kinerja
(performance) atau persyaratan kualitas material dan pekerjaan yang diberikan
penyedia (conformance) dari suatu barang atau jasa.
Uraian
dari spesifikasi hendaknya memenuhi syarat 5 W + 1 H, yaitu :
a. What yang mengandung
unsur kualitas dan kuantitas barang/jasa.
b. When yang mewakili
waktu.
c. Where yang mengandung
unsur lokasi.
d. Why yang mewakili
keterikatan barang/jasa dengan sasaran kegiatan.
e. Who yang menyangkut
target kelompok penyedia yang dapat mengadakan barang/jasa.
f. How yang menunjukkan
cara yang tepat untuk menjamin value barang/jasa yang didapatkan.
2. Segmentasi Pasar
Pada
kenyataanya pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi heterogen. Oleh
karena itu diperlukan adaanya segmentasi pasar yang merupakan kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam
satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Dengan melaksanakan
segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien
dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada
empat persyaratan yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar
dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, antara lain :
a. Terukur
(Measurable), artinya segmen pasar dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya
serta daya beli segmen pasar tersebut.
b. Terjangkau
(Accessible), artinya segmen pasar dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara
efektif.
c. Cukup
luas (Substantial), artinya segmen pasar dapat menguntungkan bila dilayani.
d. Dapat
dilaksanakan (Actjonable), artinya semua program telah disusun untuk menarik
dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
3. Analisis Situasi Pasar
Analisis
situasi pasar merupakan langkah pertama dalam merancang strategi baru atau
mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa ini dilakukan setelah strategi
diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan.
Pasar
hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara
tepat. Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat
orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu atau lebih produk
yang dapat memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu
membeli produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pasar :
a. Luas
Pasar atau populasi pasar (market population) atau sering disebut sebagai
potensial pasar adalah keseluruhan permintaan terhadap produk tertentu pada
wilayah dan periode waktu yang berbeda pula.
b. Analisis
Potensi Pasar (Market Share Perusahaan), proporsi kemampuan perusahaan terhadap
keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan itu
sendiri.
c. Analisis
Lingkungan Eksternal Dan Internal.
4. Analisis Pesaing
Pesaing
adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau
mirip dengan produk yang ditawarkan. Dalam menjalankan strategi perusahaan yang
kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus mengetahui dan
memantau setiap gerak-gerik pesaing. Beberapa hal yang perlu diketahui dari
pesaing diantaranya :
a. Kelengkapan
mutu, desain dan bentuk produk
b. Harga
yang ditawarkan
c. Saluran
distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
d. Promosi
yang dijalankan
e. Rencana
kegiatan pesaing ke depan
Untuk
mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis
pesaing dengan cara:
a. Mengidentifikasikan
pesaing. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan
dan kelemahan dari pesaing. Identifikasi ini meliputi :
1) Jenis
produk yang ditawarkan
2) Melihat
besarnya pasar yang dikuasai
3) Identifikasi
peluang dan ancaman
4) Identifikasi
keunggulan dan kelemahan
b. Menentukan
sasaran pesaing. Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu :
1) Pesaing
dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis
2) Pesaing
jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip.
Tujuan
menemukan sasaran pesaing adalah untuk menentukan arah gerak perusahaan dalam
menghambat laju pesaing.
Dalam
menjalankan usaha, perusahaan berusaha untuk memenangkan persaingan. Oleh
karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan
lawannya. Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing :
a. Strategi
menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang perusahaan yang
dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
b. Pesaing
langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap
kelemahan yang dimiilki lawannya.
c. Strategi
gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari belakang
dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang
sedang lengah.
d. Strategi
bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang
lebih dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
Dalam
menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing, perusahaan dapat mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan pesaing melalui tahap-tahap berikut.
a. Mencari
dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran,
strategi dan kinerja pesaing.
b. Mencari
tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia,
teknologi dan lobi di pasar.
c. Mengetahui
market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan
5. Strategi Promosi
Salah
satu faktor yang menentukan keberhasilan bisnis suatu perusahaan adalah
strategi promosi atau pemasaran yang efisien. Berikut adalah beberapa strategi
pemasaran yang efisien bagi perusahaan berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan.
a. Mengenal
customer anda. Mengidentifikasi segmen pasar terhadap produk/jasa adalah hal
yang paling mendasar yang harus dilakukan. Dengan demikian segmen calon pembeli
dapat diketahui lebih dahulu, seperti rentang usia, pekerjaan dan lingkungan
sosialnya.
b. Mempromosikan
produk anda. Sebelum merencanakan penawaran atau promosi, sangat penting untuk
memiliki pengetahuan tentang apa yang pesaing anda lakukan dan apa yang
dibutuhkan oleh calon pembeli.
c. Memilih
lokasi yang strategis. Lokasi memainkan peran yang sangat penting karena
menciptakan kesempatan bagi anda untuk dapat diakses oleh banyak pelanggan.
Oleh karena itu sangat baik sekali bila bisnis anda berada pada lokasi yang
sibuk atau ramai pengunjung.
6. Media Promosi Berbasis TI
Teknologi
Informasi (TI) berperan penting di dalam dunia bisnis. Di era saat ini sebaran
pemasaran tak lagi lokal, namun mencakup antar pulau antar provinsi, bahkan
bisa mencakup seluruh belahan dunia. Dibandingkan dengan metode konvensional,
metode pemasaran modern jauh lebih menguntungkan, karena lebih hemat waktu dan
biaya.
Teknologi
internet merupakan salah satu wujud dari media promosi berbasis TI. Sebuah
perusahaan yang memiliki website akan memperoleh banyak keuntungan, antara lain
:
a. Adanya
kemudahan dalam menampilkan produk dan layanan, karena website dapat berguna
sebagai katalog detail mengenai produk-produk yang anda tawarkan yang secara
rinci akan menjelaskan kepada customer atau calon customer mengenai produk
anda. Metode ini jauh lebih murah daripada menyewa sales untuk menawarkan
produk secara door to door, . Website akan bekerja mengantikan sales
konvensional untuk menawarkan produk anda dengan cara yang lebih elegan.
b. Perkembangan
fasilitas perbankan berupa e-banking mempermudah dalam melakukan bisnis secara
online dan realtime, sehingga transaksi pun menjadi lebih mudah. Anda bisa
bertransaksi dengan client anda yang di daerah yang jauh dengan anda.
c. Kemudahan
komunikasi kepada customer dan calon customer karena tersedianya media
komunikasi yang lebih beragam.
d. Jangkauan
pasar yang lebih luas karena usaha anda akan ditampilkan ke seluruh penjuru
dunia secara instan dengan biaya yang lebih murah.
e. Kemudahan
Operasional Usaha. Dengan berkembangnya internet melalui berbagai mobile gadget, kini anda tidak
direpotkan untuk harus online pada desktop. Anda dapat memaintenance kegiatan usaha online anda
kapanpun dan dimanapun melalui genggaman.
D.
KEUANGAN
1.
Komponen
Biaya/Anggaran
Secara
umum dalam pelaksanaan proyek, komponen biaya dibagi atas :
a. Biaya
Personil, adalah komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar honor
dan gaji tim kerja yang bekerja dengan kita. Hitung komponen biaya berdasarkan
kesepakatan dengan anggota tim, apakah akan berdasarkan orang-jam/man-hour,
orang-hari/man-day atau orang-bulan/man-month. Masukkan seluruh anggota tim
kerja dari mulai Manajer Proyek sampai Office-boy yang membantu kelancaran
pekerjaan tim.
b. Biaya
Nonpersonil, adalah komponen-komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan proyek. Komponen-komponen biaya tersebut
antara lain :
1) Biaya
Transportasi
2) Biaya
Allowance Penugasan Luar Kantor
3) Biaya
Rutin
4) Biaya
Pemanfaatan Peralatan dan Sewa
5) Biaya
Belanja Barang Pakai Habis
6) Biaya
Penyusunan Laporan
2. Estimasi Biaya/Satuan Biaya
Estimasi
biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk
suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu
(Iman Soeharto_National Estimating Society USA). Perkiraan biaya meliputi melihat,
memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal-hal yang akan terjadi
selanjutnya.
Kualitas
estimasi sangat ditentukan oleh :
a. Tersedianya
data dan informasi
b. Teknik
dan metode yang digunakan
c. Kecakapan
dan pengalaman estimator
d. Tujuan
pemakaian perkiraan biaya
3. Penyusunan Anggaran/Investasi
Perusahaan
Unsur-unsur
Budgeting/Anggaran
a. Rencana,
penentuan terlebih dahulu tentang berbagai aktivitas yang akan dilakukan di
waktu yang akan datang. Rencana tersebut memiliki spesifikasi- spesifikasi
tertentu, seperti :
ü disusun
secara sistematis,
ü mencakup
seluruh kegiatan perusahaan, dan dinyatakan dalam satuan moneter/uang
b. Meliputi
seluruh kegiatan perusahaan :
ü Fungsi
produksi
ü Fungsi
pembelanjaan/keuangan
ü Fungsi
administrasi
ü Fungsi
pemasaran
ü Fungsi
personalia
c. Untuk
waktu yang akan datang
Macam
Budget/Anggaran (berdasarkan periode penyusunannya)
a. Budget
Taktis
b. Budget
Harian
c. Budget
Mingguan
d. Budget
Bulanan
Beberapa
faktor yang mempengaruhi jangka waktu berlakunya budget/anggaran
a. Luas
pasar/pekerjaan
b. Posisi
perusahaan dalam persaingan
c. Jenis
produk yang dihasilkan (Elastis atau In-elastis)
d. Tersedianya
data dan informasi
e. Keadaan
perekonomian
Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Budget/Anggaran
a. Faktor-faktor
Intern
1) Penjualan
tahun-tahun yang lalu
2) Kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang
yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya
3) Kapasitas
produksi yang dimiliki perusahaan
4) Tenaga
kerja yang dimiliki perusahaan
5) Modal
kerja perusahaan
6) Fasilitas-fasilitas
perusahaan
7) Kebijaksanaan-kebijaksanaan
perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di
bidang pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi maupun personalia.
b. Faktor-faktor
Ekstern
1) Keadaan
persaingan
2) Tingkat
pertumbuhan penduduk
3) Tingkat
penghasilan masyarakat
4) Tingkat
pendidikan masyarakat
5) Tingkat
penyebaran penduduk
6) Agama,
adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat
7) Berbagai
kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun
keamanan
8) Keadaan
perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya
4. Penyusunan Cash Flow Perusahaan
Cash
Flow (aliran kas) adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai
akibat dari kegiatan/aktivitas atau transaksi bisnis perusahaan. Cash Flow juga
dapat didefinisikan sebagai aliran kas yang terdiri dari aliran masuk (debit)
dalam perusahaan dan aliran kas keluar (kredit) perusahaan termasuk juga berapa
saldonya setiap periode.
Fungsi dari cash flow antara lain :
a. Sebagai
fungsi likuiditas dimana dana yang ada untuk tujuan/rencana memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan bisa dicairkan dalam waktu cepat tanpa ada pengurangan
investasi awal.
b. Sebagai
anti inflasi dimana dana yang disimpan untuk menghindari resiko turunnya daya
beli di masa akan datang.
c. Sebagai
capital growth yang diperuntukkan untuk menambahkan aset-aset di masa akan
datang.
Aliran
kas (cash flow) pada awal investasi suatu perusahaan berupa kebutuhan awal
bisnis seperti tanah dan bangunan, peralatan kantor, kendaraan untuk
transportasi dan lain-lain. Aliran awal itu disebut pengeluaran(cash flow out).
Sementara
pada aliran kas pada operasionalnya seperti penjualan, pembelian, biaya umum
serta kebutuhan administrasi. Disini terjadinya aliran kas keluar dan juga
aliran kas yang masuk.
Terminal
cash flow adalah aliran kas yang berkaitan dengan sisa proyek yang mengandungi
sisa proyek serta sisa modal kerja seperti penjualan peralatan-peralatan
proyek.
Ada
empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
a. Menentukan
minimum kas
b. Menyusun
estimasi penerimaan dan pengeluaran
c. Menyusun
perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas
dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
d. Menyusun
kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
financial dan budget kas yang final.
5. Time Value of Money dan Tingkat Suku
Bunga
Dalam
Bahasa Indonesia, Time value of money
disebut nilai waktu uang yaitu suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang
sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau
suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena
perbedaaan waktu.
Dalam
memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita
harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian. Konsep Time value of money sangat penting dalam
masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Hal tersebut
sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan
banyak faktor yang mempengaruhinya seperti adanya inflasi, perubahan suku
bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
Manfaat
Time value of money adalah untuk
mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau
tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian
investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan
atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan
keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.
6. Kriteria Investasi
Ada
banyak kriteria investasi yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
investasi, dimana kriteria tersebut dapat membantu untuk melihat apakah
investasi tersebut dapat memungkinkan dan menguntungkan atau tidak. Kriteria
investasi merupakan sebuah metode analisis yang dipakai untuk memperhitungkan
antar biaya yang dikeluarkan dengan kemanfaatan yang akan diperoleh selama
investasi tersebut dilakukan.
Dalam
mengukur atau menilai investasi yang akan atau telah terjadi terdapat beberapa
kriteria yang digunakan, yaitu :
a. NPV
(Net Present Value)
b. Net
Benefit Cost Rasio (Benefit B/C)
c. Gross
Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
d. IRR
(Internal Rate of Return)
e. Payback
Period
Kriteria
investasi ini sangat bermanfaat dalam melakukan pengukuran manfaat atau
keuntungan yang akan diperoleh jika melakukan investasi terhadap suatu usaha.
7. Pencatatan Keuangan Sederhana
Pencatatan
keuangan sederhana cocok untuk usaha kecil atau usaha yang baru berdiri. Hal
ini berguna bagi kelangsungan bisnis, karena dengan adanya pembukuan tersebut
akan memudahkan masyrakat untuk mengatur arus keuangan yang masuk dan keluar
agar dapat diketahui secara rinci keuntungan dan kerugian yang didapatkan.
Pencatatan
keuangan sederhana meliputi cash-flow (aliran kas), profit and lost (rugi
laba), serta neraca sederhana.
Referensi
:
http://artikel1.coffemix.com/2240/strategi-pemasaran-yang-efisien/
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/16/time-value-of-money/
http://indraputrabintan.blogspot.com/2013/03/analisis-situasi-pasar-dan-analisis.html#.UpR5RVP9VtM
http://iqbalhabibie.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30364/3.BENTUK-BENTUK+USAHA.pdf
http://lovelytoraya.wordpress.com/2010/01/06/pengertian-cash-flow-dan-penyusunannya/
http://nilamahandika.blogspot.com/2011/07/kriteria-investasi.html
http://omahcyber.net/artikel/kembangkan-usaha-melalui-media-promosi-efisien/
http://raqheelcaze.wordpress.com/2012/11/09/spesifikasi-produk-dan-segmentasi-produk-aspek-pemasaran-1/
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26388/8_Aspek-Keuangan-1.pdf
http://www.bimbingan.org/struktur-organisasi-perusahaan-industri.htm
http://www.kerjausaha.com/2013/03/deskripsi-umum-struktur-organisasi.html
http://www.organisasi.org/1970/01/bentuk-jenis-macam-badan-usaha-organisasi-bisnis-perusahaan-pengertian-dan-definisi-ilmu-sosial-ekonomi-pembangunan.html
http://www.putra-putri-indonesia.com/mendirikan-perusahaan.html
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4319/NASKAHWEB/SISTEM
PENGUPAHAN.doc
0 comments:
Posting Komentar