Kamis, 24 November 2011

Jejaring Sosial Masuk Desa

Apa Itu Jejaring Sosial?

Istilah Jejaring Sosial berasal dari Bahasa Inggris yaitu Social Networking. Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh profesor J.A. Barnes pada 1954. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, Social Networking mempunyai arti yaitu struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Istilah ini umumnya digunakan pada dunia internet.

Jejaring sosial merupakan suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat oleh satu atau lebih dari tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Jejaring sosial ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.

Layanan Jejaring Sosial yang berbasiskan web menyediakan berbagai cara untuk dapat berinteraksi seperti chat, messaging, email, video chat, audio chat, share file, blog, diskusi grup, dan lain-lain. Umumnya Jejaring Sosial memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna lainnya. Beberapa Jejaring Sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat saling sharing didalamnya.


Contoh layanan Jejaring Sosial yang saat ini sedang digemari oleh masyarakat desa adalah Facebook.

Apa Itu Desa?

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, desa memiliki beberapa arti yaitu:
  1. Kesatuan wilayah yg dihuni oleh sejumlah keluarga yg mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa).
  2. Kelompok rumah di luar kota yg merupakan kesatuan.
  3. Daerah pedalaman sebagai lawan kota.
  4. Tanah; tempat; daerah.
Jadi, desa yang dimaksud di sini adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang berada di luar kota.

Jejaring Sosial Masuk Desa

Mungkin dulu kita pernah mendengar istilah ABRI Masuk Desa (AMD) yang secara umum dapat diartikan sebagai program pemerintah dengan cara menugaskan sejumlah anggota ABRI (sekarang : TNI) dengan tujuan tertentu.

Namun, berbeda dengan Jejaring Sosial Masuk Desa. Karena hal ini bukan merupakan program pemerintah dan tidak mempunyai tujuan tertentu. Lalu, siapakah yang membawa Jejaring Sosial masuk ke desa dan apa tujuannya?

Jejaring Sosial masuk desa dengan dua cara antara lain :
  1. Secara langsung, yaitu dibawa langsung oleh orang kota yang sedang berkunjung ke desa atau dibawa oleh orang desa yang kembali pulang setelah berkunjung ke kota. Misalnya, ada sejumlah keluarga yang sedang mudik, biasanya mereka akan mengenalkan sesuatu yang baru yang dianggap mereka menarik seperti Jejaring Sosial kepada sanak saudara mereka di desa.
  2. Secara tidak langsung, yaitu dikenalkan oleh media, baik media elektronik seperti radio, televisi, atau internet yang saat ini sudah dapat diakses melalui telepon genggam maupun media cetak seperti koran, tabloid atau majalah.
Selain itu, tentunya ada faktor-faktor yang mendukung. Faktor-faktor Jejaring Sosial Masuk Desa ini dibedakan menjadi dua macam antara lain :
  1. Faktor dari luar, yaitu faktor yang berasal dari luar desa khususnya kemajuan perekonomian dan teknologi yang menyebabkan hal-hal seperti :
    • Harga-harga barang elektronik seperti telepon genggang, modem tanpa kabel, komputer dan laptop menjadi terjangkau di kalangan masyarakat desa.
    • Tersedianya sinyal di daerah pedesaan yang memungkinkan masyarakat desa dapat mengakses layanan internet.
    • Maraknya pariwara jejaring sosial di berbagai media.
  1. Faktor dari dalam, yaitu faktor yang berasal dari dalam desa seperti :
    • Mulai terbukanya masyarakat desa untuk menerima hal-hal yang baru dari luar.
    • Meningkatnya daya tangkap dan respon masyarakat desa terhadap kemajuan teknologi, sehingga mudah dan akrab untuk mencoba dan menggunakannya.
Sumber : http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.phpp ; http://id.wikipedia.org ; http://www.ridwanforge.net/blog/jejaring-sosial-social-networking

0 comments:

Posting Komentar

 
Free Web Hosting | Top Web Hosting | Great HTML Templates from easytemplates.com.